Belajar semalaman sebenarnya bukanlah suatu kebiasaan yang baik, karena Rasul menganjurkan untuk tidur begitu tidak ada urusan setelah Isya. Tapi, terkadang memang kita perlu lembur untuk belajar. Belajar semalaman yang dimaksud Mas Dedi mungkin adalah belajar hingga dini hari, dengan jatah tidur kita dikurangi. Mantan Presiden Habibie ketika menjabat hanya tidur 3 jam setiap hari. Sedang Rasul kabarnya hanya 4 jam sehari. Orang2 besar lain juga memiliki jatah tidur yang sedikit dari waktu yang dimilikinya selama sehari.
Yang salah adalah, apabila waktu tak tidur kita digunakan untuk hal2 makruh semacam bermain kartu atau game, mengobrol yang bukan ibadah, atau beragam kegiatan tak perlu (seharusnya kita pakai saja waktu tersebut untuk tidur). Belajar yang efektif memang bersifat relatif. Kita sendiri yang menentukan style kita dalam belajar. Misalnya saat pagi hari setelah shubuh, dini hari, atau sepulang sekolah.
Mungkin tips2 berikut bisa dijadikan pedoman.
Rajin membaca. Buku adalah jendela dunia. Minimal kita alokasikan 3 jam khusus untuk belajar lewat membaca setiap hari. Setiap 20 menit, keluar kamarlah. Dengan melihat objek yang berwarna cerah seperti langit, dedaunan, dsb akan membuat pikiran menjadi segar. Kembali belajar. Begitu seterusnya.
Kondisikan lingkungan belajar yang sesuai. Gunakan meja belajar yang baik, tidak membuat kita terlalu menunduk atau terlalu tinggi. Gunakan lampu dengan penerangan yang cukup. Ibarat Thomas Jefferson, usahakan membeli lampu belajar yang dapat digunakan di atas meja. Ini memastikan objek lain selain yang berada di meja belajar tidak terlihat karena gelap. Otomatis, kita menjadi lebih fokus.
Kalau memang tidak tahan lagi, tidur sianglah. Karena sebenarnya Rasul juga tidur siang, sebagai penyelisih kelakukan Iblis (Iblis tidak tidur siang). Namun jangan terlalu lama dan usahakan jangan tidur di waktu2 yang dimakruhkan seperti sesudah shubuh, setelah ashar atau antara maghrib dan Isya. Karena hal tersebut dapat membuat kita menjadi malas.
Jangan nonton TV sebelum tidur. Bila ingin menonton TV, usahakan urutannya seperti berikut : menonton TV, belajar, tidur. Jangan: belajar, menonton TV, tidur. Konon karena kita cenderung mengingat sesuatu yang tak lama terjadi sebelum kita tidur. Kalau menonton TV lalu tidur, bisa-bisa kita mimpi hal2 yang kita tonton dari TV. :P
Makan makanan bergizi, cukup dan seimbang. Jangan lupa minum susu minimal segelas dalam 2 hari, diambah vitamin. Jauhkan minuman penambah tenaga yang bersifat candu seperti kopi atau yang "joss joss". Sarapan sebelum pergi ke sekolah (jangan lupa minta doa restu dari orang tua dengan mencium tangannya). Berdoa setiap mulai belajar dan setelahnya.
Olahraga yang cukup, tapi jangan berlebihan. Karena waktu kita nanti habis hanya untuk berolahraga/ bermain bersama teman. Jangan ikuti teman yang malas belajar, karena bisa2 kita ikut ketularan. Tetap teguhlah pada pendirian: ingin belajar dengan tekun guna meraih prestasi dan ilmu yang berguna. ;)
Yang salah adalah, apabila waktu tak tidur kita digunakan untuk hal2 makruh semacam bermain kartu atau game, mengobrol yang bukan ibadah, atau beragam kegiatan tak perlu (seharusnya kita pakai saja waktu tersebut untuk tidur). Belajar yang efektif memang bersifat relatif. Kita sendiri yang menentukan style kita dalam belajar. Misalnya saat pagi hari setelah shubuh, dini hari, atau sepulang sekolah.
Mungkin tips2 berikut bisa dijadikan pedoman.
Rajin membaca. Buku adalah jendela dunia. Minimal kita alokasikan 3 jam khusus untuk belajar lewat membaca setiap hari. Setiap 20 menit, keluar kamarlah. Dengan melihat objek yang berwarna cerah seperti langit, dedaunan, dsb akan membuat pikiran menjadi segar. Kembali belajar. Begitu seterusnya.
Kondisikan lingkungan belajar yang sesuai. Gunakan meja belajar yang baik, tidak membuat kita terlalu menunduk atau terlalu tinggi. Gunakan lampu dengan penerangan yang cukup. Ibarat Thomas Jefferson, usahakan membeli lampu belajar yang dapat digunakan di atas meja. Ini memastikan objek lain selain yang berada di meja belajar tidak terlihat karena gelap. Otomatis, kita menjadi lebih fokus.
Kalau memang tidak tahan lagi, tidur sianglah. Karena sebenarnya Rasul juga tidur siang, sebagai penyelisih kelakukan Iblis (Iblis tidak tidur siang). Namun jangan terlalu lama dan usahakan jangan tidur di waktu2 yang dimakruhkan seperti sesudah shubuh, setelah ashar atau antara maghrib dan Isya. Karena hal tersebut dapat membuat kita menjadi malas.
Jangan nonton TV sebelum tidur. Bila ingin menonton TV, usahakan urutannya seperti berikut : menonton TV, belajar, tidur. Jangan: belajar, menonton TV, tidur. Konon karena kita cenderung mengingat sesuatu yang tak lama terjadi sebelum kita tidur. Kalau menonton TV lalu tidur, bisa-bisa kita mimpi hal2 yang kita tonton dari TV. :P
Makan makanan bergizi, cukup dan seimbang. Jangan lupa minum susu minimal segelas dalam 2 hari, diambah vitamin. Jauhkan minuman penambah tenaga yang bersifat candu seperti kopi atau yang "joss joss". Sarapan sebelum pergi ke sekolah (jangan lupa minta doa restu dari orang tua dengan mencium tangannya). Berdoa setiap mulai belajar dan setelahnya.
Olahraga yang cukup, tapi jangan berlebihan. Karena waktu kita nanti habis hanya untuk berolahraga/ bermain bersama teman. Jangan ikuti teman yang malas belajar, karena bisa2 kita ikut ketularan. Tetap teguhlah pada pendirian: ingin belajar dengan tekun guna meraih prestasi dan ilmu yang berguna. ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar