STRUKTUR PAYUDARA
Gambar Anatomi Payudara

1. Alveoli
Alveoli adalah kantong penghasil ASI yang berjumlah jutaan. Hormon prolaktin untuk mempengaruhi sel alveoli untuk menghasilkan ASI.
2. Duktus laktiferus
Duktus laktiferus merupakan saluran kecil yang yang berfungsi menyalurkan ASI dari alveoli ke sinus laktiferus (dari pabrik ASI ke gudang ASI.
3. Sinus laktiferus / ampula
Sinus laktiferus merupakan saluran ASI yang melebar dan membentuk kantung di sekitar areola yang berfungsi untuk menyimpan ASI.
4. Jaringan lemak dan penyangga
Jaringan lemak di sekeliling alveoli dan duktus laktiferus yang menentukan besar kecilnya ukuran payudara. Payudara kecil atau besar mempunyai alveoli dan sinus laktiferus yang sama, sehingga dapat menghasilkan ASI sama banyak. Di sekeliling alveoli juga terdapat otot polos, yang akan berkontraksi dan memeras keluar ASI. Keberadaan hormon oksitosin menyebabkan otot tersebut berkontraksi.
Struktur Makroskopis
Ada tiga bagian utama payudara secara struktur makroskopik :
1. Korpus (badan)
yaitu bagian yang membesar
2. Areola
yaitu bagian yang kehitaman di tengah
3. Papilla atau piting
yaitu bagian yang menonjodi puncak payudara. Puting payudara dikelilingi oleh areola, suatu daerah berpigmen yang ukurannya bervariasi, yang bertambah gelap saat hamil serta kaya akan pasokan pembuluh darah dan serat saraf sensorik. Disekitar puting payudara terdapat tuberkel Montgomeri, kelenjar sebasea yang mengalami hipertrofi dan menjadi menonjol saat hamil, menghasilkan pelumas dan memberi perlindungan. Pemakaiansabun dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko kerusakan puting payudara, terutama kekeringan dan retak. Kepekaan puting payudara dan daerah di sekitarnya sangat meningakat segera setelah persalinan. Persiapan menyebabkan influks implus saraf aferen kehipotalamus yang mengontrol laktasi dan perilaku ibu.
Struktur mikroskopis
Di dalam badan payudara terdapat bangunan yang disebut alveolus, yang merupakan tempat air susu diproduksi. Dari alveolus ini Air Susu Ibu (ASI) dialirkan ke dalam saluran kecil (diktulus) beberapa saluran kecil bergabung membentuk saluran yang lebih kecil( duktus). Di bawah areola, saluran yang besar ini mengalami pelebaran yang disebut sinus latiferus. Akhirnya semua saluran yang besar ini memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran, terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar. Masing-masing dari 15 sampai 20 lobus, yang dipisahkan oleh jaringan ikat, mengandung jaringan glandular yang tersusun sebagai suatu sistem duktus-alveolus. Sel sekretorik alveolus berkelompok-kelompok seperti buah anggur di sekitar sistem duktus yang bercabang-cabang, yang menyatu membentuk duktus laktiferosa utama menuju puting payudara. Duktus laktiferosa melebar membentuk ampula atau sinus, tepat di dasar puting payudara dan terbuka ke eksterior melalui duktus ejektorius.
Pemeliharaan Laktasi
1. Rangsangan
Bayi yang minum air susu ibu perlu sering menyusu, terutama pada hari neonatal awal. Penting bahwa bayi’difiksasi’ pada payudara dengan posisi yang benar apabila diinginkan untuk meningkatkan rangsangan yang tepat. Rangsangan gusi bayi sebaiknya berada pada kulit areola, sehingga tekanan diberikan kepada ampulla yang ada di bawahnya sebagai tempat tersimpannya air susu. Dengan demikian bayi minum dari payudara, dan bukan dari papilla mammae.
Sebagai respons terhadap pengisapan, prolaktin dikeluarkan dari grandula pituitaria anterior, dan dengan demikian memacu pembentukan air susu yang lebih banyak. Apabila karena suatu alasan tertentu bayi tidak dapat menyusu sejak awal, maka ibu dapat memeras air susu dari payudaranya dengan tangan atau menggunakan pompa payudara. Tetapi pengisapan oleh bayi akan memberikan rangsangan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kedua cara tersebut.
2. Pengosongan payudara secara sempurna
Bayi sebaiknya mengosongkan satu payudara diberikan payudara yang lain. Apabila bayi tidak mengosongkan payudara yang kedua, maka pada pemberian air susu yang berikutnya payudara yang kedua ini yang diberikan pertama kali, atau bayi mungkin sudah kenyang dengan satu payudara, maka payudara yang kedua digunakan pada pemberian air susu berikutnya. Apabila diinginkan agar bayi benar-benar puas (kenyang), maka bayi perlu diberikan baik air susu pertama (fore-milk) maupun air susu kedua (hind-milk) pada saat sekali minum. Hal ini hanya dapat dicapai dengan pengosongan sempurna pada satu payudara.
Air Susu Ibu
Air susu ibu atau ASI adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat.
ASI diproduksi karena pengaruh hormon prolactin dan oxytocin setelah kelahiran bayi. ASI pertama yang keluar disebut kolostrum atau jolong dan mengandung banyak immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan penyakit.
Bila ibu tidak dapat menyusui anaknya, harus digantikan oleh air susu dari orang lain atau susu formula khusus. Susu sapi tidak cocok untuk bayi sampai berusia 1 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar